Senin, 14 April 2014

Jalan panjang itu bernama Sarjana -part 2

#LatePost
Edisi Meretas Memori, Menyadap Kenangan

      Keasyikan bersantai sejenak dari rutinitas bergelut dengan skripsi benar-benar mencandukan, saya ketagihan! Hari-hari yang biasanya diisi dengan mencari referensi, membuat rancangan aplikasi terganti dengan kesibukan menonton film, bermain game, benar-benar seperti orang yang tampaknya hanya tinggal menunggu jadwal Yudisium saja, sungguh jauh api dari panggang. Keadaan ini terus berlangsung tanpa bisa saya hentikan, rencana untuk maju seminar dan target wisuda mulai tampak mengabur, visi saya mulai menghilang dan misi saya untuk selesai di akhir tahun kuliah terancam gagal.

      Entah kenapa waktu terasa berjalan begitu cepat, pertengahan tahun 2012 berlalu dalam sekejap, beberapa teman juga telah melalui tahapan akhir dengan sempurna, tampaknya mereka mengejar wisuda bulan 9 atau 12. Kesibukan-kesibukan yang berlalu lalang di hadapan saya belum juga menyadarkan alam bawah sadarku tentang betapa gentingnya suasana. Ketika teman-teman yang berhasil menyelesaikan misinya semakin banyak bahkan sampai begelombang-gelombang seperti orang yang ingin mendaftar perguruan tinggi membuat saya risih, bahkan beberapa sahabat karib, teman satu geng tampak mantap untuk melalui tahapan terakhir yaitu ujian meja. 

Jumat, 11 April 2014

Jalan panjang itu bernama Sarjana -part 1

#LatePost
Edisi Meretas Memori, Menyadap Kenangan

        Entah kalimat pembuka apa yang harus saya tuliskan di sini, rasanya sudah begitu lama tidak membuat postingan baru, saya mulai kehilangan sense of writing *aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang* semangat untuk membuat postingan baru lagi kembali menggelora setelah melihat dan membaca tulisan beberapa teman.

        Sebenarnya begitu banyak cerita dan peristiwa yang bisa menjadi bahan tulisan tapi terkadang karena mood tidak mendukung akhirnya bahan tersebut gagal menjadi adonan untuk dicetak menjadi tulisan. Ada satu cerita yang sebenarnya sangat berkesan dalam hidup yang tampaknya tidak cukup hanya diabadikan melalui camera obscura saja tetapi juga harus dituliskan, diabadikan dalam bentuk catatan agar semua orang bisa membacanya, mengetahui ceritanya dan mengerti perjuangan yang ada dibaliknya *Kemudian hening.  Ngubek-ngubek memori

~~Menjadi sarjana itu tidak mudah
        Hahaha kalimat di atas memang benar bagi saya tentunya dan sebagian orang, bagi sebagian lainnya itu bukanlah suatu hal yang sulit. Banyak kejadian-kejadian yang sulit dilupakan dalam perjalanan menuju ke barat eh perjalanan menjadi sarjana, itu pula yang membuatnya menjadi istimewa.
"Menjadi serjana memang sulit karena itu tahapan akhir dari jenjang pendidikan tertinggi yang kita jalani, tapi semua hal itu akan menjadi mudah jika ada usaha dan kemauan, semua bisa dilakukan tidak ada yang tidak mungkin" Aso-mantan pejuang skripsi 3 tahun lebih 24 bulan.