Selasa, 25 Oktober 2011

Kekalahan yang menyesakkan

Tragis....kata itulah yang terloncat dari bibir indahku *hueee. Kekalahan Man. United dari Man. City sungguh menyesakkan dada, sungguh tragis red devil terkapar di kandang sendiri, dan tidak tanggung-tanggung Man. United diberondong 6 gol. Seakan tidak percaya dengan gol-gol yang tercipta, tetapi saya harus menerima kenyataan bahwa kemenangan City adalah suatu hal yang nyata. Saya tidak membenci City, sebagai sebuah klub yang notabene adalah klub sekota dari United, City telah menunjukkan bahwa klub Manchester adalah penguasa di daratan sepak bola Inggris. Okelah, kemenangan itu saya akui memang karena United tampil dibawah form, harus diakui City memang tampil apik dan sangat bagus utamanya silva *damnitstrue.



Disisi lain saya menyoroti tentang kepemimpinan wasit, yang mana wasit memberikan kartu merah kepada Evans *whatta hell!!. Seharusnya cuma diberikan kartu kuning, Balotelli pun nampaknya terlihat sedikit diving *just my opinion, don't judge me. Diluar itu semua United memang bermain dibawah form, seperti bukan United yang main. Gol-gol yang tercipta begitu mudah, kemana para bek senior? kemana Evra? kemana Rio? mengapa Silva dan kawan-kawan begitu mudah menceploskan bola ke gawang De Gea. Selain itu selebrasi yang dilakukan Balotelli diganjar kartu kuning, lagian apa maksud?? mencetak gol kemudian meperlihatkan baju bertuliskan Why Always Me??, maksudnya apaan sih. *masih menjadi misteri nih, tungguin Indiana Jones buat memecahkan misterinya :D

Kekalahan 1-6 bukanlah akhir segalanya, bahkan tim besarpun terkadang harus menelan pil pahit kekalahan. Tapi itu adalah sebuah proses, proses menuju kemenangan. Mungkin pertandingan kemarin adalah pertandingan yang membuat saya ingin menghajar tivi *untung dicegat,kalo engga bisa cedera saya.

Yang membuat saya begitu sesak dan syok adalah kekalahan Manchester United dibarengi dengan datangnya kabar duka dari Marco Simoncelli *salah satu pembalap andalan saya. Marco tewas di Sepang *blassshh
duka bertubi-tubi. Cerita mengenai Marco akan coba saya paparkan di artikel selanjutnya, paparannya tidak akan berbeda jauh dengan paparan Om Steve pada artikel "Mungkin Apple tak akan manis lagi". Cukup sekian,saya masih syokkkk. Wassalam


i'm syokkkk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar